Sumber: _2.bp.blogspot.com/-tdiSHul2TO8/VCUcxAJABNI/AAAAAAAAWo0/PWWPEczrPJc/s1600/Pengertian-Revolusi-Hijau.png_
Pengertian
revolusi hijau
adalah
sebagai pengembangan teknologi untuk meningkatkan produksi pangan,
terutama jenis makanan pokok, seperti beras, jagung dan gandum.
Munculnya
revolusi hijau
Didasari
oleh berbagai masalah yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat,yaitunmasalah
pertambahan penduduk lebih cepat dari pada pertambahanhasilproduksi pangan
dunia
Pendapat
seorang ahli ekonomi Robert Malthus : pertumbuhan penduduk mengikuti deret
ukut pertumbuhan pangan mengikuti deret hitung
Secara
umum tahap-tahap perkembangan revolusi hijau dapat kita
bagi sebagaiberikut
a)Tahap
1
tejadi
pada tahun 1500 – 1940 ketika terjadi penyebaran bibittanaman pangan ,seperti
gandum,padi, jagung dan kentang keseluruh dunia
b)Tahap
II
terjadi
antara tahun 1800 – 1940 saat Eropa dan Amerikamemainkan peran penting.Pada
tahap ini produksi hasil pertanian khususnya pangan dikembangkan dengan
tekhnik ilmiah mealui pengunaan pupuk,irigasi,serta pemberantasan hama dan penyakit tanaman
c)Tahap III
terjadi
sejak Perang Dunia II yaitu sejak tahun 1939 sampai lebihkurang tahun 1979 yang ditandai dengan
dilakukakannya seleksi bibit dan persilangan genika atas varietas tanaman
yang lebih tahan terhadaphama,seperti serangga dan penyakit .
d)Tahap
IV
berlangsung
pada zaman mutakhir dan merupakan kombinasi daritahap II dan Tahap III serta
ditujuan terutama untuk Negara – Negara berkembang
Bukti
keberhasilan dalam Revolusi Hijau
A.Pada
tahun 1965 India sudah memproduksi 12 juta ton gandum ,
pada tahun1980
telah meningkat menjadi 20 juta ton
B.Pada
tahun 1960-1970
hasil
gandum meningkat sampai kira-kira 132%
Revolusi
Hijau di Indonesia
Revolusi
Hijau di Indonesia dimulai :
1.Zaman tanam paksa keaneka
ragaman tanaman yang dikembangkan adalahnila, kopi, the tembakau ,
kayu manis, kapas, lada dan nopal
2.Di keluarkannya
Undang-Undang Agraria para pengusaha swasta Belanda boleh membuka usaha
perkebunan di Indonesia
dengan menyewa tanah para petani Indonesia.
3.Pada zaman Jepang Revolusi
hijau di Indonesia
mengalami gangguankarena pemerintah pendudukan Jepang selalu
sibuk berperang melawan sekutu
4.Sesudah zaman kemerdekaan
revolusi Hijau di kembangkan lagi
yaitu pertanian dan perkebunan pemerintah ditata
kembali , khususnya tanaman padi yang mendapatkan perhatian khusus dengan
mengusakan bibit unggulguna meningkatkan produksi pangan
5.Pada zaman Orde Baru Revolusi semakin
digalakan lagi, dan dimasukankedalam Program Pembangunan Lima Tahun,
terutama untuk lebihmeningkatkan produksi hasil pertanian pangan dan
perkebunan.
6.Kebijakan pembangunan
bidang pertanian yang tertuang dalam GBHNtahun 1998 adalah sebagai
berikut :
•Pembangunan
pertanian diarahkan untuk meningkatkan pendapatan,kesejahteraan, daya beli, taraf
hidup, kapasitas dan kemandirianserta akses masyarakat pertanian
•Tujuan
tersebut dapat diraih melalui peningkatan kualitas dan kuantitas produksi
dan distribusi serta penganekaragaman jenis tanaman
Pembangunan pertanian ditujukan untuk hal sebagai
berikut
:
•Mengasilakan
produk
unggulan berdaya saing tinggi
•Menyediakan
bahan baku bagi
keperluan industry secara salingmenguntungkan
•Memperluas
lapangan pekerjaan serta kesempatan berusaha dan melaluiupaya peningkatan usaha
pertanian secara terpadu, dinamis, dan berbasisagroekosistim
• Swasembada
pangan harus dimantapkan secara efesien melalui kesediaan ,keragaman jenis dan
mutu pangan secara merat
• Pembanguan
pertanian untuk memantapkan tanaman pangan terusditingkatkan untuk memantapkan swasembada
pangan, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan masyarakat
Dalam bidang AgrarisTujuan Revolusi Hijau adalah
•Untuk
mendapatkan panen yang lebih untuk memenuhi kecukupan
pangan penduduk
•Kelebihan
padi di eksport ke Negara lain, kepasar regional, atauInternasional
•Surplus
panen padi dapat disumbangkan ke Negara lain yang memerlukan
Revolusi
hijau dibidang agraris dapat bersifat biologis dan mekanis
•Biologis
yaitu penggunaan bibit unggul yang lebih baik dan pupuk organicyang lebih
banyak dengan takaran dan waktu yang tepat untuk meningkatkan
produktipitas lahan.Dengan demikian, lahan dapat digunakansecara intensif
•Mekanis
adalah pengelolaan tanah menggunakan tenaga mesin, misalnya penggunaan
traktor untuk pertanian, hal ini mampu menaikan produktivitastenaga kerja
Dalam
melaksanakan revolusi hijau, pemerintah Indonesia melakukan
berbagai macam usaha berikut ini :
Intensifikasi pertanian
Kegiatan
pengembangan
produksi hasil pertanian yaitu dengan menerapkanteknologi tepat guna ( panca usaha Tani )
untuk tiap luas tanah pertanian yangmeliputi penggunaan bibit unggul,
pengelolaan tanah yang baik, irigasi yangteratur,penggunaan pupuk dan
pemberantasan hama
Ekstensisfikasi pertanian
Peningkatan
produksi dengan perluasan daerah usaha melalui penggunaan daerah pasang
surut di Sumatera dan Kalimantan untuk persawahan, perluasan jaringan,irigasi
dan pembukaan lahan cadangan di luar Jawa
Diversifikasi
Usaha
penganekaragaman jenis tanaman pada suatu lahan pertanian melalui sistimtumpang
sari.ini dapat lebih menguntungkan karena dapat mencegah kegagalan panen
pokok, menambah devisa, dan mencegah penurunan hasil panen
rehabilitas
pertanian
Usaha
pemulihan dilakukan dengan cara produktivitas sumber daya pertanian yangkritis,
membahayakan kondisi lingkungan serta daerah rawan, hal tersebutdilakukan untuk
meningkatkan taraf hidup masyaraka
Pengaruh
Revolusi hijau
Positif
-Dengan adanya
revolusi hijau di Indonesia dalam bentuk beranekaragamnyatanaman-Tercapainya hasil yang telah dicapai dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
Negatif
-Monukultur menciptakan hubungan yang tidak seimbang antara
tanah,hewan dan tumbuh-tumbuhan-Penggunaaan
pupuk kimia yang semakin meningkat
dapat memperbanyak unsure nitrat yang dapat
menggangu air, tana-Menggunakan inseksida
tidak hanya membunuh tanaman,
tetapi jugamakhluk lainnya seperti serangga pemakan hama,burung-burung,
ikan atauhewan
lainnya-Secara umum petani tetap
menderita meski berlangsung revolusi
hijau ,sebab harga gabah tetap rendah sedfangkan biaya
produksi dan harga pupuk tinggi sehingga tdk terjangkau oleh para petani