Wednesday, April 24, 2013

Laporan Praktikum Biologi Peristiwa Plasmolisis dan Deplasmolisis


PERISTIWA PLASMOLISIS dan DEPLASMOLISIS

I.   TUJUAN :
  1. Mengetahui peristiwa plasmolisis pada sel tombuhan.
  2. Mengetahui pengaruh perbedaan kadar glukosa/ sukrosa terhadap plasmolisis.
  3. Mengetahui peristiwa deplasmolisis pada sel tumbuhan.

II.  DASAR TEORI :
Tumbuhan memerlukan air dan garam mineral dari dalam tanah. Air dan garam mineral diserap oleh bulu akar dan diangkut ke daun sehingga tanaman menjadi segar. Tanaman segar terjadi karena isi sel menekan dinding sel sehingga tegang (tekanan turgor tinggi). Tetapi sebaliknya jika isi keluar maka tekanan isis terhadap dinding sel menjadi rendah, akibatnya tanaman tampak layu, keadaan demikian disebut mengalami plasmolisis, jika ditinjau dari tekanan plasmolisis memiliki osmosis tinggi. Tekanan osmosis yaitu kemampuan sel menyerap air dari lingkungannya.
Tanaman yang layu dikatakan memiliki tekanan osmosis tinggi atau disebut pula memiliki tekanan turgor rendah.
Larutan yang memiliki konsentrasi tinggi disebut hipertonis, sedang yang memiliki konsentrasi rendah disebut hipotonis. Jika sel tanaman ditempatkan dalam larutan hipertonis maka akan mengalami plasmolis/ lisis. Jika sel yang mengalami plasmolisis dimasukkan ke dalam air maka akan mengalami deplasmolisis, karena sel menyerap air secara osmosis dari lingkungan sehingga isi sel penuh dan membran menempel ke dinding sel lagi.

III. ALAT DAN BAHAN


1.      Daun Rhodescolor
2.      Silet
3.      Cawan petridish.
4.      Pipet.
5.      Mikroskop
6.      Obyek glass.
7.      Deck glass.
8.      Tissue
     9.  Larutan glukosa/ sukrosa 0,14 M
  1.  Larutan glukosa/ sukrosa 0,16 M
  2.  Larutan glukosa/ sukrosa 0,18 M
  3.  Larutan glukosa/ sukrosa 0,20 M
  4.  Larutan glukosa/ sukrosa 0,22 M
  5.  Larutan glukosa/ sukrosa 0,24 M
  6.  Air
  7. Stopwatch


IV. CARA KERJA
  1. Mengambil larutan glukosa/ sukrosa dari konsentrasi 0,14 s.d. 0,24 dengan pipet masing masing 3 tetes dan masing-masing letakaan ke cawan petridish.
  2. Mengambil daun Rhodescolor permukaan bawah dan menyayat setipis mungkin dengan silet, kemudian meletakkan di masing-masing cawan petridish.
  3. Membiarkan preparat berada dalam larutan sukrosa/ glukosa selama 20 menit.
  4. Mengambil preparat satu persatu secara berurutan mengamati di bawah mikroskop, menggambar dan menghitung jumlah total sel yang masih ada warna ungu, kemudian menghitung yang berwarna ungu penuh dan menghitung sel yang warna ungunya tinggal sebagian (mengalami plasmolisis), menggambar sel secara proporsional. Catatan, warna sel kosng/ putih tak dihitung, mengapa?
  5. Menglangi kegiatan (4) untuk preparat yang direndam dalam glukosa/ sukrosa 0,14 M, 0,16 M, 0,18 M, 0,20 M, 0,22 M, dan 0,24 M.
  6. Mengambil preparat dari salah satu cawan petridish, misalnya 0,24 M, mengamati dibawah mikroskop, menghitung sel yang mengalami plasmolisis kemudian tetesi dengan 2 tetes air amati sehingga warna ungu muncul penuh, lalu menghitung waktu yang diperlukan dari plasmolisis ditetesi air menjadi deplasmolisis.
  7. Menghitung presentase sel yang mengalami plasmolisis yaitu = sel yang mengalami plasmolisis dibagi total dikalikan 100%.
  8. Membuat grafik hubungan antara molaritas dengan persentase plasmolisis
V.   Diskusi dan Pertanyan

    1.       Dari kegiatan yang kami lakukan, yang dimaksud dengan :
  a.       Variabel control        :   Sel pada daun Rhodescolor
  b.      Variabel manipulasi  : Diirendam dalam larutan glukosa/ sukrosa  sesuai dengan tingkat kemolaran yang dinginkan
  c.       Variabel terikat        :  Sel pada daun Rhodescolor setelah direndam dalam larutan glukosa yang akan mengalami plasmolisis

  2.  Dari kegiatan ini sel yang paling banyak mengalami plasmolisis adalah saat ditetesi larutan sukrosa 0,24 M, sedangkan yang paling sedikit mengalami plasmolisis adalah preparat saat ditetesi dengan larutan sukrosa 0,14 M dan 0,16 M dikarenakan  pengaruh tekanan osmosis.
  
   3. Apa yang terjadi jika tanaman kekurangan air? Dan mengapa setelah disiram menjadi segar?
            Jika tanaman kekurangan air, maka tanaman akan menjadi layu. Tanaman akan tampak segar jika disiram air karena isi sel menekan dinding sel sehingga tegang (tekanan turgor tinggi).

    4.  Yang dimaksud dengan:
a.       Plasmolisis           : Keadaan dimana cairan sel keluar sehingga tekanan isi terhadap       dinding sel menjadi rendah.
b.      Deplasmolisis       : Peristiwa sel menyerap air sehingga membran sel kembali seperti semula.
c.     Turgor                     :  Tekanan air di dalam sel.
d.     Tekanan osmosis :  Kemampuan sel menyerap air dari lingkungan.

    5.   Apa manfaat kegiatan ini dalam kehidupan sehari-hari ?
a.  Mengetahui peristiwa plasmolisis dan deplasmolisis.
b.  Mengetahui pengaruh tekanan osmosis dan turgor dalam plasmolisis dan deplasmolisis.
c.  Mengetahui mengapa tanaman layu bila kekurangan air dan segar jika disiram oleh air. 

VI.   KESIMPULAN
  1. Plasmolisis adalah peristiwa keluarnya air dalam sel sehingga membran sel menjadi mengkerut dan lepas dari dindisng sel karena tekanan turgornya rendah.
  2. Kadar glukosa/sukrosa dapat mempengaruhi plasmolisis karena semakin tinggi kadarnya maka semakin banyak sel terplasmolissis karena tekanan osmosisnya semakin tinggi.
  3. Deplasmolisis adalah peristiwa sel menyerap air masuk ke dalam sel dan menyebabkan membran sel menjadi tegang dan menempel kembali ke dinding sel karena tekanan turgor tinggi. 
DAFTAR PUSTAKA
Cambell, Recce-Mitchell, 2004. Biologi, Edisi ke lima, Erlangga; Jakarta
Ign. Khristiyono, PS. SPd. M.M., 2006. Biologi Esis, Jakarta
Mohammad Abas Drs, Dkk, 2005. Biologi, Yudhistira Jakarta
Gunawan Susilowarno Dkk, 2005. Biologi SMA, PT  Grasindo Jakarta

Slamet Prawirohartono, 2005. Sains Biologi, Bumi Aksara, Jakarta


#NB: Untuk file lengkapnya kalian bisa unduh disini

Laporan Praktikum Biologi Jaringan Hewan Kelas XI IPA


JARINGAN HEWAN


A.    TUJUAN
  1. Mengamati berbagai macam jaringan hewan.
  2. Mengidentifikasi ciri-ciri jaringan hewan.
  3. Membandingkan berbagai macam jaringan hewan.

B.     DASAR TEORI
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi tertentu/ jaringan disusun oleh sel dam dan fungsinya sama. Berdasarkan sifat, bentuk, dan fungsinya jaringan hewan terdiri dari jaringan embryonal/ mesenkim, jaringan epitel (pipih selapis, pipih selapis, kubus selapis, kubus berlapis, silindris, silindris bersilia), otot polos, otot lurik, otot jantung, saraf, penguat (pengikat, tulang, tulang rawan, darah, limfa), dan jaringan lemak.
Jaringan epitelium melapisi terluar organ berfungsi sebagai protektoris, absorbsi, sekretoris, dan sensoris.
Jaringan otot polos berbeda dengan jaringan oto lurik berbeda dengan jaringan oto jantung dilihat dari struktur, fungsi maupun sifat kerja.
Jaringan tulang penyusun sel osteosit, matrik padat kompak dan banyak mengandunh mineral sedikit kolagen, sedang kartilago disusun oleh sel kondrosit, banyak protein, sedikit mineral, matriksnya disebut kondrin dan banyak serat kolagen, sehingga sifatnya bingkas dan kuat.
Jaringan lemak terdiri atas sel lemak, bentuk bulat sampai plogonal, membran sel elastis, banyak rongga sel yang berisi minyak. Fungsi sebagai cadangan energi, proteksi terhadap suhu dan benturan.

C.    ALAT & BAHAN
1.      Mikroskop                     7.   Paha dan kaki ayam (cakar)
2.      Objek glass                   8.   Jantung ayam berlemak
3.      Deck glass                     9.   Alkohol
4.      Silet                             10.   Tissue
5.      Bak parafin                 11.   Preparat awetan
6.      Alat bedah


D.    CARA KERJA

  1. Ambil bak parafin dan alat bedah, dibersihkan dengan air sabun dan alkohol.
  2. Ambil paha ayam dan kaki (cakar). Meletakkan di bak parafin, mengupas kulitnya , mengamati struktur kulit epitelium, jaringan otot, jaringan ikat, kartilago, tulang , menggambar dan mencatatnya.
  3. Buka bagian lutut, mengamati hubungan antar tulang dan jaringan ikat, menggambar dan memberi keterangan.
  4. Pengamatan jaringan otot lurik, menyayat otot paha ayam dengan silet setipis mungkin, meletakkan pada obyek glass, tetesi air, menutup dengan deck glass, mengamati dengan mikroskop, lalu menggambar dan memberi keterangan.
  5. Lakukan seperti kegiatan nomor 4 untuk jaringan kartilago, ikat, epitelium, tulang, jantung dan lemak.
  6. Bandingkan hasil sayatan anda dengan preparat awetan dengan melihat di bawah mikroskop.
F. DISKUSI & PERTANYAAN
   1.  Sebutkan macam jaringan yang terdapat pada paha dan kaki ayam!
     
    2. Bagaimana letak antar jaringan terhadap jaringan lain (dari luar ke dalam). Sebutkan!
       
    3. Sebutkan ciri-ciri jaringan yang anda temukan!

    4. Jelaskan hubungan antara jaringan organ dengan sistem gerak pada tungkai bawah hewan ayam!
        
    5.   Jelaskan perbedaan antara jaringan otot polos, lurik, jantung!

   6.      Jelaskan perbedaan antara Osteon dan Kartilago !
   7.  Jelaskan perbedaan antara jaringan ikat padat dengan jaringan lemak! 

   8.  Bagaimana hasil pengamatan preparat segar dengan awetan? Jelaskan!
     

#NB: Untuk kesimpulan dan pembahasan bisa kalian unduh filenya disini

Tuesday, April 23, 2013

Laporan Praktikum Biologi Jaringan Organ pada Tanaman Kelas XI IPA


JARINGAN ORGAN PADA TANAMAN


A.  TUJUAN
  1. Mengetahui berbagai macam jaringan penyusun organ tanaman dikotil dan monokotil.
  2. Mengetahui jaringan penyusun akar gymnospermae.

B.  DASAR TEORI
      Jatingan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan menjalankan fungsi tertentu. Berdasarkan sifatnya jaringan dibagi dua, yaitu jaringan meristem (muda) dan jaringan permanen (dewasa).

1.      Jaringan Meristem / Muda

Jaringan meristem berdasarkan asal perkembangan selnya dibagi menjadi dua, yaitu meristem primer dan meristem sekunder. Jaringan meristem primer adalah meristem yang berkembang dari sel embrio. Jaringan meristem sekunder adalah Jaringan dewasa yang mengalami meristem lagi.

2.      Jaringan Permanen / Dewasa

Jaringan permanen berasal dari jaringan meristem yang mengalami diferensiasi dan spesialisasi .Macam-macam jaringan dewasa antara lain yaitu: jaringan epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim, xylem dan phloem.
1)      Jaringan Epidermis 
      Melapisi bagian terluar dari organ tanaman.
2)      Jaringan Parenkim
      Merupakan jaringan dasar bagi jaringan lain, maka berada diantara jaringan lain.
3)      Jaringan Kolenkim
      Parenkim pada daun yaitu palisade parenkim dan spans parenkim yang mengandung klorofil  
     dan melakukan fotosintesis.
4)      Jaringan Sklerenkim
      Jaringan penguat dan penyokong keberadannya mendukung / penguat bagi organ.
5)      Xylem dan Phloem
      Merupakan jaringan pengangkut.

C.  ALAT & BAHAN

1.      Mikroskop                               7.  Daun monokotil dan dikotil
2.      Obyek Glass                            8.  Akar monokotil dan dikotil
3.      Deck Glass                              9.  Batang monokotil dan dikotil
4.      Hand Mikrotom/ silet              10. Akar pakis haji (Cycas rumphii)
5.      Tisue                                                               
6.      Lilin                                        
                                         
  
D.    CARA KERJA

  1. Mengambil akar kecambah, menyayat melintang, dan mengamati di bawah mikroskop. Menggambar, lalu memberi keterangan.
  2. Mengambil batang dikotil kecambah dekat kotiledon, menyayat melintang, mengamati di bawah mikroskop. Menggambar ,lalu memberi keterangan.
  3. Mengambil akar pakis haji, memotong melintang, mengamati di bawah mikroskop. Menggambar ,lalu memberi keterangan sampai menemukan simbion anabaena cycadae.
  4. Mengambil akar bawang merah, menyayat melintang, mengamati di bawah mikroskop. Menggambar , lalu memberi keterangan.
  5. Mengambil daun tanaman karet, memotong melintang, mengamati di bawah mikroskop. Menggambar ,lalu memberi keterangan.
  6. mengambil daun jagung, menyayat melintang, mengamati di bawah mikroskop. Menggambar ,lalu memberi keterangan.

F.  DISKUSI & PERTANYAAN
  • Sebutkan macam-macam jaringan penyusun organ akar, batang, dan daun
  • Jelaskan perbedaan antara tanaman dikotil dan monokotil secara anatomis mengenai akar, batang, dan daun
  • Jelaskan fungsi akar, batang, dan daun
  • Jaringan apa saja yang dapat menyimpan cadangan makanan pada akar dan batang
  • elaskan jaringan endodermis, periskel, dan klorenkim
  • Apa keuntungan simbiosis akar pakis haji (Cycas rumphii) dengan Annabaena cycadae


DAFTAR PUSTAKA

Campbel, Recce-Mitchell, Biologi, Edisi ke-lima, Erlangga, 2004

Ign Khristiyono, PS. SPd. M.M., Esis, 2006



#NB: Untuk lebih pembahasan dan jawabannya, kalian bisa unduh filenya disini.

Thursday, April 18, 2013

Laporan Praktikum Biologi Jaringan Epidermis, Stomata, dan Parenkim pada Tanaman Kelas XI IPA


JARINGAN EPIDERMIS, STOMATA, DAN PARENKIM
PADA TANAMAN


A.  TUJUAN
1.      Mengetahui berbagai bentuk jaringan epidermis.
2.      Mengetahui berbagai bentuk dan letak stomata.
3.      Mengetahui berbagai bentuk parenkim.
4.      Mengetahui struktur dan fungsi jaringan pada tanaman.

B.  DASAR TEORI
Jika beberapa sel bersatu, saling berkaitan dan menjalankan fungsin tertentu akan membentuk jaringan. Jaringan pada tanaman ditinjau dari sifatnya ada dua, yaitu embrional dan permanen. Jaringan embrional sifat selnya aktif membelah sedang jaringan permanen sifat selnya sudah tidak aktif membelah lagi. Jaringan embrional / meristem dapat berubah menjadi jaringan permanen / dewasa yang peristiwanya disebut diferensiasi dan spesialisasi. Jaringan meristem ada dua, yaitu meristem primer dan meristem sekunder.
Jaringan dewsa yang telah mengalami spesialisasi dan diferensiasi misalnya adalah: jaringan epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim, xylem, dan floem. Jaringan ini mempunyai bentuk dan fungsi khusus.
Jaringan epidermis melapisis bagian terluar dari organ, yang pada tanaman dapat mengalami modifikasi menjadi bulu akar, sel penutup stomata, trikomata, sisik, duri. Letak stomata pada permukaan atas (hydrofit) dan permukaan bawah (xerofit).
Jringan parenkim sebagi jaringan dasar, karenan mendasari jaringan-jaringan yang lain atau jaringan pengisi di antara jaringan. Berdasarkan fungsinya parenkim yaitu: airenkim (penyimpan udara), klorenkim (berklorofil untuk fotosintesis), hydrokim (penyimpan air), amilokim (penyimpan amulim).


C.  ALAT dan BAHAN
1.      Mikroskop                     8.  Daun Puring
2.      Obyek glass                   9.  Daun Rhodes color
3.      Deck glass                   10.  Daun eceng gondok
4.      Silet                             11.  Pelepah/Batang eceng gondok
5.      Pinset                          12.  Daun tebu
6.      Tissue / flanel              13.  Buah pisang
7.      Pipet

D.    CARA KERJA
          Jaringan Epidermis dan Stomata

    1.      Sayatlah permukaan atas daun Rhodes color bagian atas, letakkan pada obyek glass, tetesi air, tutup dengan deck glass, amati di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil, lalu gambar dengan perbesaran dengan perbesaran lemah (10 x 10) dan berilah keterangan.
    2.        Sayatlah permukaan atas daun Rhodes color bagian bawah, letakkan pada obyek glass, tetesi air, tutup dengan deck glass, amati di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil, lalu gambar dengan perbesaran dengan perbesaran lemah (10 x 10) dan berilah keterangan.
    3.            Lakukan cara yang sama untuk daun eceng gondok seperti kegiatan a dan b.
    4.            Lakukan cara yang sama untuk daun puring seperti kegiatan a dan b.
  • Jaringan Parenkim


1.      Sayatlah melintang batang eceng gondok, letakkan pada obyek glass, tetesi air, tutup dengan deck glass, amati di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil, lalu gambar dengan perbesaran dengan perbesaran lemah (10 x 10) dan berilah keterangan.
2.      Sayatlah buah pisang setipis mungkin, letakkan pada obyek glass, tetesi air, tutup dengan deck glass, amati di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil, lalu gambar dengan perbesaran dengan perbesaran lemah (10 x 10) dan berilah keterangan.

F.     DISKUSI & PERTANYAAN

1.      Dari hasil pengamatan, bagaimana bentuk jaringan epidermis?
Jawab:
      Berdasarkan hasil pengamatan, jaringan epidermis berbentuk segi panjang. Sel-sel epidermis rapat dan tidak memiliki ruang antar sel.

  1. Dari hasil pengamatan, di mana letak jaringan epidermis dan apa fungsinya?
Jawab:
      Berdasarkan hasil pengamatan, letak jaringan epidermis terletak pada permukaan atas dan bawah daun. Pada permukaan atas daun, jaringan epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan / bagian dalam organ tumbuhan. Pada bagian bawah daun, jaringanm epidermis bermodifikasi menjadi stomata yang berfungsi sebagai jalan masuk CO2 dari udara dan keluarnya O2 hasil fotosintesis, jalan traspirasi, dan jalan respirasi.

  1. Apa persamaan dan perbedaan antara jaringan permukaan atas dibandingkan dengan jaringan permukaan bawah daun?
Jawab:
Persamaan:
    • Pada jaringan permukaan atas dan bawah daun terdapat jaringan epidermis yang berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada di sebelah dalamnya.

Perbedaan:
    • Pada jaringan permukaan atas atas, jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat-zat makanan.
    • Pada jaringan permukaan bawah, jaringan epidermis telah mengalami modifikasi. Misalnya membentuk stomata seperti yang tampak pada hasil pengamatan.

  1. Bagaimana bentuk dan letak jaringan parenkim?
            Jawab:
      Pada umumnya, jaringan parenkim berbentuk polihedral, berukuran besar dan tipis, memiliki ruang antar sel yang banyak sehingga letaknya tidak rapat. Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar yang hampir ditemukan di semua organ tumbuhan seperti akar, batang, dan daun.

  1. Dari hasil pengamatan anda, apa fungsi jaringan parenkim pada pisang dan pelepah eceng gondok?
Jawab:
    • Fungsi jaringan parenkim pada pisang:

Menyimpan cadangan makanan dan berupa butir-butir tepung.
    •  Fungsi jaringan parenkim pada pelepah eceng gondok:


Sebagai aerasi (pertukaran udara).

  1. Jelaskan fungsi lain dari jaringan parenkim! Carilah dari sumber pustaka!
Jawab:
    • Parenkim Asimilasi

Jaringan parenkim tempat zat-zat makanan melalui fotosintesis.
    •  Parenkim Penimbun

Jaringan yang menyimpan cadangan makan karena memiliki vakuola yang besar.
    • Parenkim Air

Jaringan yang mampu menyimpan air, khususnya bagi tumbuhan xerofit yang memiliki sel besat berdinding tipis dengan vakuola besar di tengah yang berisi air.
    • Parenkim Pengangkut

Jaringan parenkim yang terdapat di sekitar xilem yang mengangkut air dan unsur hara, serta di sekitar floem mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis.
    • Parenkim Penutup Luka

Jaringan parenkim yang mempunyai kemampuan regenerasi (pemulihan diri) dengan cara embrional (meristematik) kembali.


  1. Apa aplikasi dari kegiatan pengamatan ini? Jelaskan!
            Jawab:
Aplikasi dari kegiatan pengamatan ini adalah kita dapat membedakan  bentuk dan fungsi jaringan epidermis dan jaringan parenkim yang terdapat pada tumbuh. Selain itu berbagai bentuk jaringan epidermis pada setiap tanaman, membuat kita menjadi lebih tahu karakter dari tanaman. Ada pula jaringan parenkim yang memiliki fungsi khusus yang berbeda pada setiap tumbuhan. Hal itu bisa disesuaikan dengan karakter tumbuhan tersebut.

G.    KESIMPULAN
  • Jaringan epidermis berbentuk persegi panjang. Sel-sel epidermis rapat dan tidak memiliki ruang antar sel.
  • Jaringan epidermis berfungsi untuk melindungi bagian jaringan tumbuhan yang ada di sebelah dalam.
  • Jaringan epidermis pada tanaman mengalami modifikasi menjadi bulu akar, sel penutup stomata, trikomata, sisik, dan duri.
  • Pada bagian bawah daun, jaringan epidermis bermodifikasi menjadi stomata sebagai jalan masuk CO2 dari udara dan keluarnya O2 hasil fotosintesis, jalan transpirasi, dan jalan respirasi. Bentuk stomata oval seperti bibir.
  •  Jaringan parenkim berbentuk segi banyak atau segi enam pada umumnya, berukuran besar dan tipis, memiliki ruang antar sel yang banyak sehingga letaknya tidak rapat.
  • Jaringan parenkim memiliki fungsi-fungsi khusus pada setiap tumbuhan. Misalnya airenkim (penyimpanan udara), klorenkim (berklorofil untuk fotosintesis), hydrokim (tempat penyimpanan air), dan amilokim (tempat penyimpanan amilum).
     



DAFTAR PUSTAKA 

Campbel, Recce-Mitchell, 2004. Biologi, Edisi ke lima, Erlangga; Jakarta
Ign. Khristiyono, PS. SPd. M.M., 2006. Biologi Esis, Jakarta
Mohammad Abas Drs, Dkk, 2005. Biologi, Yudhistira Jakarta
Gunawan Susilowarno Dkk, 2005. Biologi SMA, PT  Grasindo Jakarta
Slamet Prawirohartono, 2005. Sains Biologi, Bumi Aksara, Jakarta

#NB: Untuk lebih lengkapnya kalian bisa unduh filenya disini


Laporan Praktikum Biologi Struktur Sel Hewan dan Tumbuhan Kelas XI IPA


STRUKTUR SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN



A.  TUJUAN
1.      Mengamati struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
2.      Membedakan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
3.      Mengidentifikasi struktur fungsi organel sel.

B.  DASAR TEORI
Sel pertamakali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665, yang teramati pertamakali adalah sel Gabus ( Querqus subber ). Struktur yang tampak adalah bentuk kotak. Hasil penelitian sel dilanjutkan oleh Matheas J. Schleiden dan Theodora Schwann tahun 1838, mengamati sel hidup ternyata struktur sel tidak hanya kotak, dan di dalamnya terdapat suatu cairan yang kemudian penelitian tentang sel dilanjutkan. Hasilnya di dalam cairan sel terdapat organel yang memiliki fungsi tertentu. Organel tersebut adalah inti, mitokondrea, ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, sentrosom, Plastida, dsb. Setiap organel mempunyai fungsi tertentu.

C.  ALAT dan BAHAN
1.      Mikroskop                     8.  Gabus
2.      Obyek glass                   9.  Bawang merah
3.      Deck glass                   10.  Epitel rongga dalam pipi
4.      Silet                             11.  Methyl biru / gensen vinlel
5.      Pinset                          12.  Tusuk gigi
6.      Jarum                           13.  Lugol
7.      Pipet                            14.  Tissue / flanel

D.  CARA KERJA
  1. Ambil gabus, sayat melintang dengan silet secara berulang-ulang sehingga didapatkan sayatan yang tipis. Kemudian letakkan preparat pada obyek glass, tetesi air tutup dengan deck glass. Kemudian amati dengan perbesaran lemah (10x10). Gambar. Amati denmgan perbesaran 10 x 40, gambar dan berilah keterangan.
  2. Ambil bawang merah bagian epidermis dengan pinset, kemudian letakkan pada obyek glass. Tetesi dengan lugol, tutup dengan deck glass. Kemudian amati dengan perbesaran lemah (10x10). Gambar. Amati denmgan perbesaran 10 x 40, gambar dan berilah keterangan.
  3. Ambil epitelium dalam rongga pipi bagian dalam dengan tusuk gigi yang bersih dan telah ditumpulkan. Goreskan secara perlahan-lahan ke pipi bagian dalam. Letakkan pada obyek glass, tetesi dengan methyl biru, tutup dengan deck glass. Amati dengan mikroskop mula-mula dengan perbesaran lemah, kemudian dengan perbesaran kuat. Gambar bentuk sel, sumlah sel dalam satuan bidang pandang, serta berilah keterangan.

F.  DISKUSI & PERTANYAAN

  1. Berdasarkan hasil pengamatan anda, sebutkan bagian sel yang teramati!
Jawab:
    • sel gabus
    •  ruang antar sel
    • dinding sel
    • rongga sel
    • sel epidermis bawang merah
      • dinding sel
      • sitoplasma
      •  inti sel
    • sel epitel
      • dinding sel
      • sitoplasma
      •  intisel

  1. Jelaskan perbedaan antara sel mati dengan sel hidup!
Sel mati tidak mempunyai inti sel (pada sel gabus), sedangkan sel hidup mempunyai inti sel (pada sel epidermis bawang dan sel epitel) yang menentukan kehidupan.

3.       Jelaskan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan!
            Jawab:
    • Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel, sedangkan pada sel hewan tidak terdapat dinding sel.
    • Pada sel tumbuhan terdapat glioksisom, sedangkan pada sel hewan tidak terdapat glioksisom.
    • Pada sel tumbuhan terdapat plastida, sedangkan pada sel hewan tidak terdapat plastida.
    • Pada sel tumbuhan terdapat vakuola, sedangkan pada sel hewan tidak terdapat vakuola.

  1. Apa fungsi pewarnaan dengan lugol dan Methyl biru?
            Jawab:
Untuk memudahkan pengamatan inti sel (nukleus) suatu sel dengan mikroskop secara mikroskopis

  1. Carilah informasi tentang bagian sel dan fungsinya, dan gambar sel hasil mikrograf elektron!
           Jawab:
               Bagian-bagian sel beserta fungsinya:
    •   Membran plasma
      •  melindungi isi sel.
      •  mengatur keluar masuknya molekul-molekul.
      • menerima rangsangan dari luar sel.
    • Sitoplasma
      • Tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel.
      • Tempat berlangsungnya kegiatan pembongkaran dan penyusunan zat-zat melalui reaksi kimia.
      • Menjamin berlangsungnya pertukaran zat agar metabolisme berlangsung dengan baik.
    •  Nukleus
      • Mengendalikan seluruh kegiatan sel.
      • Mengeluarkan RNA dan unit ribosom dari inti ke sitoplasma.
      • Membawa imformasi genetik karena mengandung DNA.
    •  Sentriol
      • mengatur polaritas (kutub) pembelahan sel hewan.
      • Mengatur pemisahan kromosom selama pembelahan sel.
    •  Retikulum endoplasma
      • Penampung sintesis protein untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel.
      • Mensitesis protein dan kolestrol.
      • Menawarkan racun (detiksifikasi).
      •  Jalan transpor dalam memindahkan molekul-molekul dari bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain.
    •  Ribosom
      • Mensintesis protein.
    • Badan golgi
      • Membentuk kantong-kantong (vesikula) untuk sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar.
      • Membentuk membran plasma.
      • Membentuk dinding sel tumbuhan.
      • Membentuk aksorong pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
    •  Lisosom
      • Mencerna makromolekul dan merusak sel-sel asing.
    • Peroksisom dan Glioksisom
      • Perosisom berfingsi mengubah lemak menjadi karbohidrat dengam bantuan enzim katalase.
      • Glioksisom berfungsi mengubah lemak menjadi gula.
    • Mitokondria
      • Penghasil energi sel.
    • Plastida
      • Organel yang mengandung pigmen.
    • Vakuola
      • Tempat cadangan makanan.
      • Menyimpan pigmen.
      • Menyimpan minyak atsiri.
      • Menyimpan sisa metabolisme.
    • Sitoskeleton
      • Memberikan kekuatan mekanik pada sel.
      • Menjadi kerangka sel
      • Membantu gerakan Substansi dari satu bagian sel ke bagian lain.
#NB: Untuk lebih lengkapnya kalian bisa unduh filenya disini.