Wednesday, April 24, 2013

Laporan Praktikum Biologi Peristiwa Plasmolisis dan Deplasmolisis


PERISTIWA PLASMOLISIS dan DEPLASMOLISIS

I.   TUJUAN :
  1. Mengetahui peristiwa plasmolisis pada sel tombuhan.
  2. Mengetahui pengaruh perbedaan kadar glukosa/ sukrosa terhadap plasmolisis.
  3. Mengetahui peristiwa deplasmolisis pada sel tumbuhan.

II.  DASAR TEORI :
Tumbuhan memerlukan air dan garam mineral dari dalam tanah. Air dan garam mineral diserap oleh bulu akar dan diangkut ke daun sehingga tanaman menjadi segar. Tanaman segar terjadi karena isi sel menekan dinding sel sehingga tegang (tekanan turgor tinggi). Tetapi sebaliknya jika isi keluar maka tekanan isis terhadap dinding sel menjadi rendah, akibatnya tanaman tampak layu, keadaan demikian disebut mengalami plasmolisis, jika ditinjau dari tekanan plasmolisis memiliki osmosis tinggi. Tekanan osmosis yaitu kemampuan sel menyerap air dari lingkungannya.
Tanaman yang layu dikatakan memiliki tekanan osmosis tinggi atau disebut pula memiliki tekanan turgor rendah.
Larutan yang memiliki konsentrasi tinggi disebut hipertonis, sedang yang memiliki konsentrasi rendah disebut hipotonis. Jika sel tanaman ditempatkan dalam larutan hipertonis maka akan mengalami plasmolis/ lisis. Jika sel yang mengalami plasmolisis dimasukkan ke dalam air maka akan mengalami deplasmolisis, karena sel menyerap air secara osmosis dari lingkungan sehingga isi sel penuh dan membran menempel ke dinding sel lagi.

III. ALAT DAN BAHAN


1.      Daun Rhodescolor
2.      Silet
3.      Cawan petridish.
4.      Pipet.
5.      Mikroskop
6.      Obyek glass.
7.      Deck glass.
8.      Tissue
     9.  Larutan glukosa/ sukrosa 0,14 M
  1.  Larutan glukosa/ sukrosa 0,16 M
  2.  Larutan glukosa/ sukrosa 0,18 M
  3.  Larutan glukosa/ sukrosa 0,20 M
  4.  Larutan glukosa/ sukrosa 0,22 M
  5.  Larutan glukosa/ sukrosa 0,24 M
  6.  Air
  7. Stopwatch


IV. CARA KERJA
  1. Mengambil larutan glukosa/ sukrosa dari konsentrasi 0,14 s.d. 0,24 dengan pipet masing masing 3 tetes dan masing-masing letakaan ke cawan petridish.
  2. Mengambil daun Rhodescolor permukaan bawah dan menyayat setipis mungkin dengan silet, kemudian meletakkan di masing-masing cawan petridish.
  3. Membiarkan preparat berada dalam larutan sukrosa/ glukosa selama 20 menit.
  4. Mengambil preparat satu persatu secara berurutan mengamati di bawah mikroskop, menggambar dan menghitung jumlah total sel yang masih ada warna ungu, kemudian menghitung yang berwarna ungu penuh dan menghitung sel yang warna ungunya tinggal sebagian (mengalami plasmolisis), menggambar sel secara proporsional. Catatan, warna sel kosng/ putih tak dihitung, mengapa?
  5. Menglangi kegiatan (4) untuk preparat yang direndam dalam glukosa/ sukrosa 0,14 M, 0,16 M, 0,18 M, 0,20 M, 0,22 M, dan 0,24 M.
  6. Mengambil preparat dari salah satu cawan petridish, misalnya 0,24 M, mengamati dibawah mikroskop, menghitung sel yang mengalami plasmolisis kemudian tetesi dengan 2 tetes air amati sehingga warna ungu muncul penuh, lalu menghitung waktu yang diperlukan dari plasmolisis ditetesi air menjadi deplasmolisis.
  7. Menghitung presentase sel yang mengalami plasmolisis yaitu = sel yang mengalami plasmolisis dibagi total dikalikan 100%.
  8. Membuat grafik hubungan antara molaritas dengan persentase plasmolisis
V.   Diskusi dan Pertanyan

    1.       Dari kegiatan yang kami lakukan, yang dimaksud dengan :
  a.       Variabel control        :   Sel pada daun Rhodescolor
  b.      Variabel manipulasi  : Diirendam dalam larutan glukosa/ sukrosa  sesuai dengan tingkat kemolaran yang dinginkan
  c.       Variabel terikat        :  Sel pada daun Rhodescolor setelah direndam dalam larutan glukosa yang akan mengalami plasmolisis

  2.  Dari kegiatan ini sel yang paling banyak mengalami plasmolisis adalah saat ditetesi larutan sukrosa 0,24 M, sedangkan yang paling sedikit mengalami plasmolisis adalah preparat saat ditetesi dengan larutan sukrosa 0,14 M dan 0,16 M dikarenakan  pengaruh tekanan osmosis.
  
   3. Apa yang terjadi jika tanaman kekurangan air? Dan mengapa setelah disiram menjadi segar?
            Jika tanaman kekurangan air, maka tanaman akan menjadi layu. Tanaman akan tampak segar jika disiram air karena isi sel menekan dinding sel sehingga tegang (tekanan turgor tinggi).

    4.  Yang dimaksud dengan:
a.       Plasmolisis           : Keadaan dimana cairan sel keluar sehingga tekanan isi terhadap       dinding sel menjadi rendah.
b.      Deplasmolisis       : Peristiwa sel menyerap air sehingga membran sel kembali seperti semula.
c.     Turgor                     :  Tekanan air di dalam sel.
d.     Tekanan osmosis :  Kemampuan sel menyerap air dari lingkungan.

    5.   Apa manfaat kegiatan ini dalam kehidupan sehari-hari ?
a.  Mengetahui peristiwa plasmolisis dan deplasmolisis.
b.  Mengetahui pengaruh tekanan osmosis dan turgor dalam plasmolisis dan deplasmolisis.
c.  Mengetahui mengapa tanaman layu bila kekurangan air dan segar jika disiram oleh air. 

VI.   KESIMPULAN
  1. Plasmolisis adalah peristiwa keluarnya air dalam sel sehingga membran sel menjadi mengkerut dan lepas dari dindisng sel karena tekanan turgornya rendah.
  2. Kadar glukosa/sukrosa dapat mempengaruhi plasmolisis karena semakin tinggi kadarnya maka semakin banyak sel terplasmolissis karena tekanan osmosisnya semakin tinggi.
  3. Deplasmolisis adalah peristiwa sel menyerap air masuk ke dalam sel dan menyebabkan membran sel menjadi tegang dan menempel kembali ke dinding sel karena tekanan turgor tinggi. 
DAFTAR PUSTAKA
Cambell, Recce-Mitchell, 2004. Biologi, Edisi ke lima, Erlangga; Jakarta
Ign. Khristiyono, PS. SPd. M.M., 2006. Biologi Esis, Jakarta
Mohammad Abas Drs, Dkk, 2005. Biologi, Yudhistira Jakarta
Gunawan Susilowarno Dkk, 2005. Biologi SMA, PT  Grasindo Jakarta

Slamet Prawirohartono, 2005. Sains Biologi, Bumi Aksara, Jakarta


#NB: Untuk file lengkapnya kalian bisa unduh disini

No comments:

Post a Comment